JEJAK AREMANIA "TOUR BUDAL MATI" KE STADION GELORA 10NOVEMBER SURABAYA, 16 NOV 1997.
Ditulis dengan harapan kebersamaan sesama anak bangsa terus dijaga dulu
sekarang dan selamanya. Enarupes kalau ada salah ketik kekurangan mohon
dikoreksi alias ditambahi dikomentari. Apabila ada kesamaan nama itu
adalah kebetulan. cerita ini tidak cut paste dari koran atau blogger
tapi diceritakan langsung oleh Koordinator Tour Endik (Gadang) dan Antok Baruna Sumpil.
Nara Sumber;
Pelaku dan Sebagian Koordinator tour; Endik (Gadang), Antok Baruna
(Sumpil), Lukman (Kidul Pasar), Antok Jemblung Sumber Sari, Cak Kaji
Dengkling Kaji PP (Seksi Keamanan), Ogah, Saiful Gluduk (sing njogo
Gerbong KA), dan 2 Lagi ilal jenenge ketika itu menghadap Pak Kol
Sutrisno Dandim.
Awalnya Pak Kol Sutrisno menjanjikan
memberangkatkan Aremania ke Surabaya pada saat pertemuan di klub Bunga
Batu maka ditagih lah sama Aremania beberapa hari menjelang
pertandingan
182 Aremania berangkat dari Stasiun Kota Malang seksi
keamanan Aremania Cak Kaji Dengkling dan Saiful Gluduk (bagian menjaga
Gerbong kereta api) sebelum berangkat koordinator Endik (Gadang)
diumumkan sehari sebelumnya dengan tulisan Kardus "PENDAFTARAN TOUR
SURABAYA".
Desy Metal adalah Aremanita pertama dan satu-satunya
yang ikut tour "budal mati", Desy metal boleh dibilang cikal bakal
Aremanita menurut koordinator tour Endik.
Antok menambahkan
"Sing kawab drum iku Anton .. ambek Sugeng. .....korban di ayabarus
kenek sawat iku Kepet...logistik ayas bagian nggowo aqua ilang sam 2
dos..padahal aqua iku ngatu..lha wong panitya ga onok sing duwe ojir
tour iku..utang aqua 2 dos ambek rokok 2 pak..hehehe..mbois lop "
UKUT OKER UTAS LENCER DI OKER KERA KANYAB, SING TERAKHIR NYEDOT GABUSE
THOK, UKUT IPOK SAK SALEG DISRUPUT KERA KANYAB SING TERAKHIR NGOMBE
LETHEK'E TOK. LORO SIJI LORO KABEH
Pada saat itu blm ada Yg
punya kamera ? "Hahaha yo durung onok sam...tustel ae gak onok sing duwe
sam..sing duwe tustel yo Heri wartawan Bhirawa iku tok sam...aremania
neyib iku angkatane ayas talarem hebak sam termasuk ayas iki...tapi
idealis and wani...ukut oker utas lencer di oker kera kanyab..sing
terakhir nyedot gabuse thok..ukut ipok sak saleg di sruput kera kanyab
sing terkhir kingahan lethek'e tok...sampek sak mono lo sam rasa
kebersamaan biyen iku...kadit ada iri-irian..loro siji loro kabeh.."
"Ladub nang ayabarus iku sblm ke sentul sam..sing ngadakno acara tour
Ambek sing kolem nang ayabarus iku satu strip di atas org gila..jare
dandim iku sam.." Ujar Anto.
Komentar Miran isilup "..sing ladub iki edan-edane arek edan..nyowo rangkep kabeh..."
Pada saat itu belum ada dirigent maka Endik Yg mencoba menyanyi dan
mengkomando dengan gerakan "brak brak brak" kanan kiri bebas ini yang
menghentak kandang rival.
Saking ndableke Aremania karena truk
yang mengankut tidak mau ditutup, dilempari sepanjang jalan menuju
stadion maka petugas sikatan meminta menutup tidak digubris oleh
Aremania, saling kesalnya hingga tentara Yg mengawal mengtakkan "kalau
nggak mau diatur ayo Aremania tarung satu lawan satu dengan kenop" ada
seorang Aremania dgn logat kental Madura namanya Cat Mat dari dalam
truck "Pak saya mau Pak langsung dua" Cak Mat yang maju dari dalam
truck.
"Sing ketir ketir meneh arek licek dewe Luluk kotalama mangan nde nduwur stadion tembok dibalangi kenop..." Ujar Endik
Slamet moleh aman ucap Endik Gadang dan Antok Baruna (Sumpil). Soalya
sama pak Yusuf ajudan Kol Sutrino Dandim, apabila sampai rusuh maka 7
orang yang malam itu hadir di harmure Pak Sutrisno akan dipanggil dan
bertanggung jawab. Ketika mereka tiba di Gubeng sudah ribuan kenop penuh
dengan berbagai senjata tajam disekitar stasiun bahkan Aremania tetap
tegar bertahan karena tahu apabila tindakan "meleset sedikit saja" bisa
membuat "182 Aremania menjadi bubur" ini ungkap Endik, sebab yang
dihadapi adalah rival dan penuh dendam membara dengan persiapan segala
bentuk senjata.
Semoga hal ini tidak terulang lagi, karena
sepakbola bukan alat perang. Sepakbola adalah prestasi Bangsa, rivalitas
adalah persaingan tetap dijaga dalam koridor sportivitas.
Cerita Tambahan dari peserta tour Agung "sak iling ku sing ladub 185
orang, gerbong ditutup, menghindari ada yang nyelonong kolem diluar
daftar peserta resmi, tapi tetep kebobolan ndek stasiun
lawang/singosari, 2 aremania mekso kolem, n rayab, dadi total 187. nang
bangil pas mandek ndek stasiun, ono bonek kate nggandol sepur, dikiro
rombongan supporter ndek njero gerbong iku bonek, pas teko cedek, ketok
isine aremania, lsg kabur kabeh ambek misuh2 i aremania. nawak2 ngakak
nang njero gerbong. planning awal aremania helom teko stadion 10 menit
sebelum pertandingan selesai. tapi diluar dugaan, rencana dirubah, 15
menit sudah harus keluar. saat itulah el kepet terkena lemparan batu
(kebetulan posisi ne wong e nang mburiku. kaet ngerti iku el kepet
beberapa tahun kemudian) teko stasiun, podo bingung golek update
pertandingan. akhir e nemu radio ne penjaga toilet. begitu krungu hasil
draw 0-0 . lsg euforia aremania bergema, bernyanyi dan berjingkrak di
peron stasiun. helom nang njero gerbong oleh sego bungkusan lawuh e bali
telor, puedes, kane lop, ati seneng, weteng wareg"
[BERSAMBUNG]
Terima kasih cerita lama namun tetap membuat semangat menjaga
KEBERSAMAAN selamanya, tidak peduli berbeda pandangan/pendapat tetap
SAUDARA, mendengar cerita dari Antok Baruna Sumpil dan Endik Gadang. 19
tahun kita tidak bertemu Satu Jiwa MEMPERERAT persaudaraan, Ranu Pane
Mei 2015.
Cerita "Jejak Aremania Tour Budal Mati" membawa
banyak begitu inspirasi bagi Aremania/Aremanita untuk terus menjaga
kebersamaan di tour2 kedepan. Lebih utama lagi adalah dalam cerita ini
yang ditulis 19 tahun kemudian mampu melepaskan segala penat disaat
Aremania dilanda krisis karena dualisme yang terakhir dibekukan oleh
FIFA semua pembaca terhanyut dalam "KEBERSAMAAN" yang pernah dilakukan
dengan segala cerita-cerita heroik, unik, fanatisme, respect,
ke-edan-nan dsb. Kita dibawa ke "WAKTU" persis sama dimana sebelum
terjadinya dualisme dan pembekuan. Semoga "WAKTU" mengingatkan kembali
harafiah "SALAM SATU JIWA" agar perbedaan pandangan apapun kita sikapi
dengan bijak tetap menjaga "KEBERSAMAAN" , Agung Ipokane Lop dll. memberi masukan yang sangat berarti kita akan update cerita diatas, ditunggu dulur2 yang lain masukannya.
Sumber : https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10204889920111466&set=a.2818686109983.2117372.1343814938&type=3&theater
0 komentar:
Posting Komentar